Sejak meninggalkan Tottenham Hotspur, Son Heung-min langsung menunjukkan kualitasnya di Major League Soccer (MLS). Dibawah ini Anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh GOAL WIN.
Bergabung dengan Los Angeles FC (LAFC), kapten timnas Korea Selatan itu langsung beradaptasi dengan cepat. Dalam sembilan pertandingan, ia telah mencetak delapan gol dan memberikan tiga assist. Statistik mengesankan ini membuktikan bahwa kelasnya sebagai pemain dunia tidak pernah pudar.
Kedatangannya ke LAFC bukanlah tanpa alasan. Son disebut-sebut menolak sejumlah tawaran menggiurkan dari klub Eropa lainnya dan juga dari Arab Saudi. Pilihannya jatuh pada liga Amerika tersebut, dan dampaknya langsung terasa. Popularitas LAFC melonjak drastis, dengan jumlah penonton dan penjualan merchandise yang meningkat pesat.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Konten media sosial klub juga mencatat pertumbuhan yang fenomenal, mencapai miliaran tayangan. Meski efeknya mungkin belum sebesar kedatangan Lionel Messi di Inter Miami, kehadiran Son telah membawa angin segar dan perhatian global yang besar bagi LAFC dan MLS secara keseluruhan. Ia bukan hanya datang untuk bermain, tetapi juga menjadi ikon baru.
Klausul Rahasia yang Menghubungkannya Kembali ke Eropa
Yang menarik, di balik kontrak jangka panjang Son dengan LAFC hingga 2027, terselip sebuah klausul khusus. Menurut laporan, klausul ini mirip dengan yang pernah dimiliki David Beckham selama membela LA Galaxy. Klausul ini memungkinkan Son untuk kembali ke Eropa dengan status pinjaman selama masa jeda kompetisi MLS.
Ini bukanlah hal yang baru di dunia sepak bola Amerika. Sebelumnya, legenda seperti Thierry Henry juga pernah memanfaatkan klausul serupa untuk kembali memperkuat Arsenal pada tahun 2012. Mekanisme ini memberikan fleksibilitas bagi pemain bintang untuk tetap tampil di panggung elite Eropa, sekaligus membangun merek mereka di Amerika.
Keberadaan klausul ini membuka peluang bagi klub-klub Eropa yang membutuhkan penguatan jangka pendek. Son, dengan performanya yang masih sangat bagus, tentu akan menjadi incaran yang menarik. Namun, keputusan untuk memanfaatkan klausul ini sepenuhnya ada di tangan Son dan pertimbangan yang matang mengenai kondisi fisiknya.
Baca Juga: Thomas Tuchel Minta Maaf Atas Komentar ‘Menjijikkan’ ke Bellingham
Dilema Besar Menjelang Piala Dunia 2026
Meski pintu kembali ke Eropa terbuka, langkah Son untuk melakukannya masih belum pasti. Hal terbesar yang menjadi pertimbangan adalah jadwal Piala Dunia 2026. Turnamen bergengsi tersebut akan diselenggarakan di tengah tahun, bertepatan dengan jeda musim MLS. Ini adalah Piala Dunia yang kemungkinan besar menjadi ajang terakhir Son bersama Timnas Korea Selatan.
Dengan kondisi tersebut, Son mungkin akan lebih memilih untuk beristirahat dan mempersiapkan diri secara maksimal untuk Piala Dunia. Menambah jadwal dengan bermain di Eropa selama masa libur MLS berisiko menyebabkan kelelahan fisik dan meningkatkan potensi cedera. Untuk seorang pemain yang sangat profesional seperti Son, kesempatan emas di Piala Dunia tentu menjadi prioritas utama.
Dilema inilah yang kini dihadapi oleh Son Heung-min. Di satu sisi, ada godaan untuk kembali membuktikan diri di liga top Eropa. Di sisi lain, ada tanggung jawab dan mimpi besar untuk membawa Korea Selatan bersaing di Piala Dunia. Apapun pilihannya, performa gemilangnya di MLS telah membuktikan bahwa sentuhan kelas dunia Son Heung-min masih sangat tajam. Manfaatkan juga waktu luang Anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik goal-win.com.