Pelatih Timnas Inggris Thomas Tuchel secara terbuka meminta maaf atas komentarnya yang menyebut perilaku Jude Bellingham sebagai “menjijikkan”. GOAL WIN, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Permintaan maaf ini disampaikan dalam konferensi pers menjelang kualifikasi Piala Dunia melawan Andorra dan Serbia. Tuchel mengakui telah menggunakan kata yang tidak tepat dalam wawancara dengan talkSPORT bulan Juni lalu.
Ia menjelaskan bahwa komentarnya keluar tanpa maksud tersembunyi apapun. Sebagai penutur bahasa kedua, Tuchel mengaku salah memilih kata saat menjelaskan semangat dan ambisi Bellingham di lapangan. Situasi saat itu memang sedang emosional setelah Inggris kalah 3-1 dari Senegal dalam laga persahabatan.
Tuchel menegaskan bahwa ia sepenuhnya bertanggung jawab atas kontroversi yang terjadi. Ia menyadari bahwa sebagai pelatih berpengalaman, seharusnya ia lebih berhati-hati dalam memilih kata-kata. Permintaan maaf ini menunjukkan profesionalismenya dalam menangani situasi tidak nyaman.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Komentar Kontroversial Usai Kekalahan dari Senegal
Komentar kontroversial Thomas Tuchel muncul dalam wawancara pagi hari setelah Inggris dikalahkan Senegal di City Ground, Nottingham. Saat itu Tuchel memuji semangat dan keunggulan Bellingham sebagai pemain, namun menggunakan analogi yang tidak tepat tentang bagaimana ibunya mungkin melihat sikap pemain tersebut di televisi.
Tuchel menjelaskan bahwa maksudnya adalah menggambarkan intensitas dan ambisi Bellingham yang kadang terlihat kasar di lapangan. Namun penggunaan kata “menjijikkan” justru menimbulkan misinterpretasi dan kontroversi yang tidak perlu. Situasi ini diperburuk oleh timing-nya yang tepat setelah kekalahan tim.
Wawancara yang dilakukan dalam kondisi kurang tidur dan penuh emosi pasca-kekalahan menjadi pembelajaran berharga bagi Tuchel. Ia menyadari bahwa setiap pernyataannya sebagai pelatih timnas selalu menjadi perhatian media dan publik.
Baca Juga: Ruben Amorim Siap Bertemu Direksi MU, Pertanda Resign dari Old Trafford?
Komunikasi Langsung dengan Bellingham Sudah Dilakukan
Tuchel mengungkapkan bahwa ia telah menghubungi Bellingham secara langsung untuk meminta maaf atas komentarnya. Pemain berusia 22 tahun itu sedang fokus pada proses rehabilitasi cedera bahu yang menghalanginya tampil melawan Andorra dan Serbia. Komunikasi yang baik antara pelatih dan pemain berhasil mempertahankan hubungan profesional mereka.
Bellingham diketahui memahami maksud Tuchel yang sebenarnya dan tidak mempermasalahkan insiden tersebut. Pemain Real Madrid ini justru menghargai kejujuran dan transparansi pelatih dalam menyelesaikan masalah. Hubungan mereka tetap baik demi kepentingan tim nasional Inggris.
Tuchel menegaskan bahwa Bellingham adalah pemain penting untuk masa depan timnas. Semangat dan ambisinya justru menjadi nilai plus yang dibutuhkan tim. Pelatih berharap pemainnya cepat pulih dan kembali memperkuat skuad Three Lions.
Fokus pada Kualifikasi Piala Dunia
Meskipun sempat terganggu kontroversi, Tuchel memastikan bahwa seluruh tim sudah move on dan fokus pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia mendatang. Target utama adalah meraih dua kemenangan atas Andorra dan Serbia untuk memperkuat posisi di grup.
Tuchel belajar banyak dari insiden ini tentang pentingnya komunikasi yang efektif. Ia berjanji akan lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat, terutama ketika berbicara dalam bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Pelatih asal Jerman ini tetap mendapat dukungan penuh dari federasi sepak bola Inggris.
Dukungan dari fans juga terus mengalir untuk Tuchel dan timnas Inggris. Mereka memahami bahwa komentar tersebut tidak mewakili pandangan sebenarnya dari pelatih terhadap pemain andalannya. Kini semua pihak berharap Inggris bisa tampil maksimal dalam laga kualifikasi. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik goal-win.com.