Tylel Tati lahir di Champigny-sur-Marne, pinggiran Paris, pada 17 Januari 2008. Ia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara, dan ayahnya, Sambou ‘Bijou’ Tati, adalah tokoh penting sepakbola lokal yang sempat melatih pemain top termasuk Paul Pogba. Dibawah ini akan ada pembahasan berita bola menarik lainnya di GOAL WIN.
Dari kecil, Tati sudah menunjukkan bakat luar biasa, bermain melawan anak-anak yang lebih tua di alun-alun kota. Sebelum bergabung dengan akademi Nantes, ia berlatih di klub ayahnya dan menunjukkan kedewasaan di usia muda. Ketekunan dan hasratnya membuat banyak orang terpukau. Semua ingin bermain bersamanya karena kemampuannya mengatur permainan dan fisik yang kuat.
Pada usia 11 tahun, Tati masuk radar Nantes setelah sempat menimba ilmu di akademi legendaris INF Clairefontaine. Meskipun sempat mengalami masalah pinggul akibat pertumbuhan, Nantes tetap yakin dan merekrutnya menjadi pemain trainee pada ulang tahunnya yang ke-13. Keputusannya untuk memilih Nantes daripada PSG menunjukkan kedewasaannya dalam meniti karier.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Terobosan di Tim Utama Nantes
Tati membuat debut seniornya pada usia 17 tahun, langsung bermain melawan PSG di pekan pertama Ligue 1 2025/26. Ia menjadi starter dalam 12 dari 13 laga berikutnya, membantu Nantes berjuang menjauh dari zona degradasi. Performa konsistennya membuat para pengamat sepakbola di Eropa melirik namanya.
Dengan tinggi 188 cm dan kaki kiri alami, Tati tampil sebagai bek tengah modern yang juga bisa mengatur serangan dari belakang. Kemampuannya membaca permainan membuatnya menonjol di antara rekan-rekan yang lebih senior. Banyak yang membandingkannya dengan Leny Yoro, bek muda Man United, karena kekuatan fisik dan kematangan permainannya.
Prestasi Tati di tim utama membuatnya meneken kontrak profesional pertama hingga 2028, dengan opsi perpanjangan sampai 2030. Klub-klub besar seperti Manchester United, Arsenal, Bayern Munich, Barcelona, dan PSG terus memantau setiap gerakannya.
Baca Juga: Bruno Fernandes Tegaskan Masih Ingin Bermain di Eropa Jika Tinggalkan MU
Kekuatan dan Karakter Permainannya
Tati dulunya seorang gelandang, sehingga distribusi bola dan visi permainannya sangat baik. Ia mampu membangun serangan dari belakang dan tampil dominan dalam duel fisik. Kemampuan kaki kiri membuatnya fleksibel untuk berbagai posisi, termasuk bek tengah kiri atau bek sayap inverted.
Menurut direktur akademi Nantes, Samuel Fenillat, Tati cerdas dan cepat memahami instruksi. Pelatih tim cadangan, Stephane Ziani, menambahkan bahwa Tati tipikal bek modern: tinggi, cepat, dan selalu fokus pada permainan. Kedewasaan mentalnya menjadi salah satu faktor utama yang membuatnya menonjol di usia muda.
Tantangan dan Peluang ke Depan
Masih ada aspek yang perlu dikembangkan Tati, terutama disiplin di lapangan. Ia sudah mengoleksi empat kartu kuning dalam 13 laga karena sering melakukan pelanggaran di tim yang relatif lemah. Selain itu, Tati perlu meningkatkan kontribusi ofensif dari bola mati.
Perbandingan dengan Leny Yoro memberi pelajaran bahwa Tati sebaiknya tetap bertahan di Nantes lebih lama sebelum pindah ke klub besar. Dengan persiapan matang, ia bisa menghindari tekanan besar di luar negeri dan mengasah kualitas defensifnya.
Potensi Tati sebagai bek muda Prancis terbaik jelas terbuka lebar, dan masa depan di Eropa kini berada dalam radar klub-klub elite. Simak terus pembahasan sepak bola terupdate lainnya hanya di goal-win.com.