Jude Bellingham menjadi sorotan setelah menunjukkan reaksi emosional saat Inggris menderita kekalahan mengejutkan 3-1 dari Senegal pada laga persahabatan. GOAL WIN, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Gelandang muda itu terlibat perdebatan sengit dengan wasit setelah gol penyamaannya dianulir karena handball. Insiden ini memicu kritik dari berbagai pihak, termasuk penggemar yang menilai sikapnya berlebihan. Thomas Tuchel, manajer Timnas Inggris, mengakui bahwa emosi Bellingham terkadang sulit dikendalikan.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa semangat kompetitif tersebut merupakan bagian dari keunggulan pemain berusia 21 tahun itu. “Dia memiliki sesuatu yang istimewa, tapi energi itu harus disalurkan dengan benar,” ujar Tuchel dalam wawancara dengan TalkSport.
Kekalahan dari Senegal menjadi pukulan bagi Inggris, terutama karena terjadi di kandang sendiri (City Ground). Bellingham, yang biasanya menjadi pahlawan, justru mendapat sorotan negatif akibat reaksinya di lapangan.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Pembelaan Tuchel atas Karakter Bellingham
Tuchel membela Jude Bellingham dengan menyatakan bahwa semangat dan ambisinya adalah faktor penting dalam kesuksesan tim. “Saya tidak ingin meredupkan api dalam dirinya, karena itulah kekuatannya,” katanya. Namun, ia mengakui bahwa terkadang emosi Bellingham bisa berdampak negatif, bahkan menimbulkan ketidaknyamanan bagi rekan setim atau wasit.
Pelatih asal Jerman itu juga bercerita bahwa ibunya sendiri mungkin akan menganggap sikap Bellingham “menjijikkan” jika melihatnya di televisi. “Tapi secara keseluruhan, kami sangat senang memilikinya. Dia pemain istimewa,” tambah Tuchel.
Bellingham memang dikenal sebagai pemain berbakat dengan mental pemenang. Gol spektakulernya lewat tendangan salto ke gawang Slovakia di Euro 2024 menjadi bukti kontribusinya yang besar bagi Three Lions.
Baca Juga: Tanpa Ragu, Chiesa Dukung Mohamed Salah Rebut Ballon d’Or 2025
Masa Depan Tuchel sebagai Pelatih Inggris
Di tengah kritik terhadap performa Inggris belakangan ini, Tuchel mengisyaratkan ketertarikannya untuk memperpanjang kontraknya. Kontraknya saat ini berakhir setelah Piala Dunia 2026, tetapi ia terbuka untuk memimpin tim hingga Euro 2028.
“Merupakan kehormatan melatih Inggris. Saya menikmati tantangan ini dan merasakan dukungan penuh dari federasi,” ujarnya. Ia juga menegaskan komitmennya untuk membawa tim kembali ke jalur kemenangan.
Meski hasil akhir belum memuaskan, Tuchel percaya bahwa proses pembangunan tim sedang berjalan. Ia berharap bisa terus bekerja sama dengan pemain seperti Bellingham untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.
Tantangan dan Harapan untuk Inggris
Kekalahan dari Senegal menjadi pengingat bahwa Inggris masih memiliki pekerjaan rumah. Tuchel menekankan pentingnya mengelola emosi pemain, terutama bintang muda seperti Bellingham, agar tidak merugikan tim.
“Kami membutuhkan semangatnya, tapi harus diarahkan dengan benar,” kata Tuchel. Ia yakin bahwa dengan pendekatan yang tepat, Bellingham bisa menjadi pemain kunci dalam meraih trofi besar.
Ke depan, Inggris akan berfokus pada persiapan menghadapi turnamen penting, termasuk Piala Dunia 2026. Tuchel berkomitmen untuk terus memperbaiki performa tim, sekaligus memastikan bahwa karakter kompetitif pemain seperti Bellingham menjadi kekuatan, bukan kelemahan. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik goal-win.com.